2. China (Pertumbuhan Kredit)
China memperkirakan jumlah uang beredar pada 2016 meningkat 13,8 persen year on year (yoy). Hal ini diprediksi akan berdampak pada pertumbuhan kredit di negara Tirai Bambu tersebut.
Prediksi ini bukannya tanpa sebab. Selasa lalu, China memutuskan untuk melakukan pelonggaran moneter. Sehingga, dengan mengacu pada total saham, aset likuiditas dalam perekonomian seperti kas, deposito, giro, serta indikator likuiditas seperti tabungan dan reksa dana, maka jumlah uang beredar diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan kredit.
3. Filipina (Perlambatan pada Sektor Industri)
Pada Desember tahun lalu, produksi industri di Filipina diperkirakan hanya tumbuh 1,5 persen. Pertumbuhan ini jauh lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya (month to month) yang mencapai 7,5 persen. Berdasarkan data dari Moody's Analytics, perlambatan sektor industri ini disebabkan oleh kekeringan yang melanda Filipina sehingga menyebabkan industri manufaktur makanan mengalami perlambatan produksi.