Batam Tata Astaka MTQ Jadi Museum

BATAM - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, menata gedung astaka MTQ Nasional 2014 menjadi Museum Sejarah Batam yang mencatat perjalanan Batam mulai dari menjadi bagian kerajaan Riau-Lingga hingga masa otonomi daerah.

"Akan dibangun galeri museum di bekas astaka, sekarang dalam penataan," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Batam, Ardiwinata di Batam, Selasa (8/3/2016).

Galeri akan diisi foto-foto peninggalan kerajaan Riau-Lingga dan foto perjalanan pembangunan Batam.

Dia mengatakan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang bertanggung jawab dalam mengisi benda sejarah dan foto-foto yang akan dipamerkan di Museum Pembangunan Batam itu.

Ardi juga memastikan seluruh aset gedung bekas astaka sudah diserahkan dari Pemprov Kepri ke Pemkot Batam, seluruh temuan mengenai serah terima aset dari BPK juga sudah diselesaikan.

"Aset sudah di Pemkot. Sudah selesai semuanya," kata dia.

Pemerintah menyiapkan dana Rp3,2 miliar untuk penataan galeri, dalam APBD 2016. Namun, Ardi belum dapat memastikan apakah anggaran itu dipotong akibat defisit APBD.

"Iya, karena persoalan defisit, apakah tetap dianggarkan segitu," kata dia.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Batam Gintoyono Batong sebelumnya memastikan astaka tempat penyelenggaraan MTQ 1014 tidak akan menjadi sia-sia dan terbengkalai usai penyelenggaraan perhelatan nasional itu, melainkan menjadikannya museum.

"Kami jadikan museum. Sayang kalau habis terpakai dibiarkan terbengkalai, kami manfaatkan. Dananya besar soalnya," kata Gintoyono.

Astaka yang dibangun dengan dana sedikitnya Rp10 miliar itu akan diisi barang-barang bersejarah yang menceritakan awal berdirinya Kota Batam hingga pembangunan di kota industri.

"Kalau sudah selesai MTQ, tempat itu akan menjadi objek pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Batam," kata dia.

(dhe)

(Rizkie Fauzian)