TARAKAN - Tarakan, kota ini dikenal sebagai salah satu kota bersejarah. Pada 11 Maret 1942 silam, pasukan Jepang memutuskan untuk melakukan pendaratan pertama kali di Indonesia melalui kota ini. Pendaratan tersebut dilakukan pertama kali pada landasan pacu (runway) satu-satunya yang dimiliki oleh Tarakan.
Kini, 7 dekade setelah pendaratan tersebut dilakukan, runway tersebut ternyata masih tetap berfungsi. Bahkan, landasan pacu yang terdapat di ujung utara Indonesia ini kini telah bertranformasi menjadi Bandar Udara Internasional.
Hari ini, Okezone berkesempatan untuk mengunjungi Kota Tarakan, khususnya Bandara Internasional Juwata. Bandara ini tampak lebih modern sebelum diresmikan oleh Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan pada pekan depan.
Memasuki pintu gerbang, tampak lapangan parkir telah lebih luas apabila dibandingkan dengan sebelumnya. Kini, bandara ini telah miliki lahan parkir seluas 14.000 m2 dari eksisting 1.000 m2.
Mulai memasuki Bandara, telah tampak terminal baru 3 lantai yang telah berdiri megah. Terminal ini berdiri persis di samping terminal lama yang saat ini sudah tidak difungsikan. Bahkan, juga telah terdapat gedung baru yang berfungsi sebagai gedung perkantoran.
"Yang bawah untuk internasional, lounge dan check in counter. Lantai dua untuk ruang keberangkatan domestik. Lantai tiga untuk anjungan dan fasilitas perkantoran," kata Kepala Bandara Tarakan Syamsul Banri dalam wawancara khusus di kantor Bandara Juwata, Sabtu (19/3/2016).
Pada saat memasuki Bandara, telah tampak deretan counter check in berjajar rapi. Bahkan, telah terdapat deretan kios-kios yang menjajakan oleh-oleh khas Tarakan.
Memasuki ruang tunggu, para penumpang telah dapat menikmati berbagai fasilitas seperti televisi, pendingin ruangan, charging box, hingga mushola.
Pada saat Okezone meninjau landasan pacu, bandara Juwata telah memiliki runway 2.250 m x 45 m, taxiway 2x (82 m x 23 m) dengan 1 x (176,59 m x 23 m) taxiway ke apron TNI AU. Pada sisi udara telah dikembangkan apron dari semula 335 m x 70 m menjadi apron baru 335 m x 97 m. Sedangkan pada sisi darat telah dikembangkan terminal penumpang menjadi 12.440 m2 dari semula 2.532 m2.
Bandara ini juga telah dilengkapi dengan dua bis antar jemput penumpang dari ruang tunggu menuju pesawat. Dua garbarata pun telah digunakan untuk menunjang fasilitas penerbangan bagi masyarakat.
Untuk diketahui, bandara seluas 239 ha ini rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (22/3/2016) mendatang. Bandara Internasional ini pun kini menjadi gerbang masuk pada daerah utara Indonesia