"Pangsa pasar masyarakat yang menyukai seni begitu tinggi di Palembang," ujar Diki.
Melihat kondisi ini, maka sejak dua tahun terakhir dia memutuskan untuk mengembangkan bisnis tersebut. Tak heran omzetnya kini mencapai Rp25 juta per bulan dan mampu bersaing di mal.
Salah satu konsumen kaos lukis tersebut adalah Novia Ratnasari, salah seorang pegawai swasta. Dia mengaku keinginannya melukiskan wajah di atas kaos dilakukan karena dapat menambahkan tingkat kepercayaan diri. Dia pun rela duduk hingga dua jam agar menghasilkan lukisan yang sempurna di tangan sang pelukis, yakni Rahmat yang juga pegawai Diki. Rahmat sendiri mampu melukis hingga sepuluh orang per hari.
“Kreasi seni melukis wajah di kaos tentu membuat penampilan jadi unik dan lebih percaya diri,” ujar Novia.
Untuk tahun ini, Diki menargetkan membuka dua tambahan gerai, di mana saat ini dia sudah memiliki tiga gerai di beberapa pusat perbelanjaan. Rencananya Diki akan menampung lebih banyak seniman lukis di Palembang untuk mengembangkan sayap bisnisnya.
(Fakhri Rezy)