INSPIRASI BISNIS: Bosan Jadi Karyawan, Pria Ini Banjir Rezeki dari Tas Kulit

Hendra Kusuma, Jurnalis
Jum'at 29 April 2016 06:13 WIB
Heru (Foto: Hendra/Okezone)
Share :

JAKARTA - Istilah ‘rezeki tidak pernah tertukar’ nampaknya terbukti pada sosok pria yang membanting setir menjadi seorang wirausaha. Dia adalah Heru yang saat ini berhasil memanfaatkan kulit sapi dan kambing menjadi produk yang digemari masyarakat.

Heru berhasil mengubah kulit sapi dan kambing menjadi tas. Mulai dari tas main, tas kantor, hingga tas yang bisa digunakan untuk bermain sehari-hari.

Menariknya, Pria yang saat ini berusia 42 tahun merupakan mantan pegawai tetap di salah satu perbankan swasta nasional yakni HSBC. Alasannya keluar dari zona nyamannya lantaran tidak betah dengan rutinitas yang sudah terbentuk dalam sehari-harinya.

"Keluar kantor itu karena pengen punya waktu yang fleksibel, yang tidak tergantung dengan rutinitas yang itu-itu saja," kata Heru kepada Okezone di Jakarta.

 [Baca juga: Larisnya Beras Terbuat dari Ubi]

Apalagi, Pria yang memiliki empat anak ini juga tidak tahan dengan atasan yang selalu menyalahkan kinerja walaupun itu hanya soal salah pandang dalam bekerja. "Jenjang karier dalam bekerja juga membutuhkan waktu yang lama, tidak seperti menjadi wirausaha seperti sekarang," katanya.

Mulai dari 1997 hingga 2003 menjadi pegawai bank, akhirnya pada 2005 mulai merintis usaha dari awal. Dengan modal sekitar Rp30 juta dan hasil pinjaman dari perusahaan leasing, berhasil mengubah kehidupannya.

Saat ini, Heru mengaku, omzet setiap satu kali pameran berkisar Rp5 juta hingga Rp10 juta. Biasanya, kata Heru, tas yang diberi nama Amora House ini tidak menentu memberikan penghasilan, di mana tergantung dari seberapa besar pameran-pameran tersebut.

"Kalau pameran kecil seperti di mal, itu bersih Rp5 juta sampai Rp7 juta, kalau seperti Inacraft sekarang bisa sampai Rp10 juta," katanya.

Mengenai produksi, Heru menuturkan, saat ini masih memproduksi tas-tas kulitnya dari Yogyakarta yang dikontrol penuh oleh sang istri. Sedangkan Heru, berada di Jakarta untuk menjadi marketing bagi produk-produknya.

Mengenai strategi dagang, kata Heru, tidak hanya mengandalkan pameran-pameran, melainkan memaksimalkan potensi pasar di media sosial melalui Facebook dan juga Instagram.

"Bisa costum juga, tapi minimal pemesanan satu model tiga pcs, dan saat ini saya telah memiliki dua karyawan, satu tukang jahit, dan satunya administrasi," tandasnya.

(Raisa Adila)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya