Saat ini, Heru mengaku, omzet setiap satu kali pameran berkisar Rp5 juta hingga Rp10 juta. Biasanya, kata Heru, tas yang diberi nama Amora House ini tidak menentu memberikan penghasilan, di mana tergantung dari seberapa besar pameran-pameran tersebut.
"Kalau pameran kecil seperti di mal, itu bersih Rp5 juta sampai Rp7 juta, kalau seperti Inacraft sekarang bisa sampai Rp10 juta," katanya.
Mengenai produksi, Heru menuturkan, saat ini masih memproduksi tas-tas kulitnya dari Yogyakarta yang dikontrol penuh oleh sang istri. Sedangkan Heru, berada di Jakarta untuk menjadi marketing bagi produk-produknya.
Mengenai strategi dagang, kata Heru, tidak hanya mengandalkan pameran-pameran, melainkan memaksimalkan potensi pasar di media sosial melalui Facebook dan juga Instagram.
"Bisa costum juga, tapi minimal pemesanan satu model tiga pcs, dan saat ini saya telah memiliki dua karyawan, satu tukang jahit, dan satunya administrasi," tandasnya.
(Raisa Adila)