JAKARTA - PT Federal International Finance (FIF) mengaku membutuhkan pembiayaan cukup besar tahun ini. Setidaknya FIF butuh Rp30 sampai Rp32 triliun.
Presiden Direktur FIF Suhartono menuturkan, dengan jumlah pembiayaan tersebut, paling tidak kinerja perusahaan bisa bertumbuh 10 persen.
"Kebutuhan pembiayaan Rp32 triliun, dengan Rp32 triliun kami akan tumbuh minimal 10 persen, dari segala struktur dari pembiayaan dan profit minimal 10 persen," kata dia di kantornya, Selasa (17/5/2016).
Kebutuhan pembiayaan tersebut akan ditutup perusahaan dengan berbagai langkah. Salah satunya obligasi dan pinjaman bank.
"Dari joint financing 20 persen, dana sendiri 30 persen, obligasi 15 persen, sisanya loan dari dalam dan luar, seperti dengan Bank Mandiri sedang proses Rp2 triliun," imbuhnya.
Salah satu pemenuhan pembiayaan juga diperoleh dari Bank Syariah Mandiri (BSM) melalui kerjasama line facility. BSM menyediakan pembiayaan fasilitas modal kerja pola executing untuk pembiayaan kendaraan bermotor syariah senilai Rp500 miliar.
Pembiayaan kendaraan bermotor ini menggunakan akad mudharabah line facility dengan tenor tiga tahun. FIF akan menggunakan modal kerja untuk pembiayaan sepeda motor baru dan bekas dengan merek Honda. Jangka waktu pembiayaan kendaraan bermotor kepada end user berkisar maksimal 3 tahun. Diharapkan fasilitas ini bisa membiayai sekitar 50 ribu end user.
(Fakhri Rezy)