"Bagaimana caranya, ya impor dibuka. Dan, kita sudah mempunyai hubungan koneksi secara langsung baik dengan New Zealand, Australia, India, dengan beberapa negara lainnya untuk bisa mendatangkan daging dengan harga sampai di konsumen Rp80 ribu," katanya.
(Baca Juga: Jelang Ramadan, Mentan Tegaskan Komoditas Strategis Aman)
Bahkan, tegas Pramono, upaya impor beberapa pangan strategis seperti bawang merah, daging sapi yang akan dilakukan oleh tiga BUMN, yakni Perum Bulog, PT Berdikari, dan PT PPI tidak akan mengganggu APBN. "Ini kan mekanisme pasar. Bahkan sebenarnya BUMN, atau siapa pun menjalankan itu akan mendapatkan keuntungan," imbuhnya.
Pasalnya, sambung Pramono, seperti impor daging sapi yang berasal dari Australia, harga pertama pembelian memang sudah berada di tarif yang rendah.
"Dari Australia itu sekira Rp58 ribuan, tetapi kenapa di sini sampai jadi Rp120 ribu, sementara di Malaysia, Singapura mereka bisa harga Rp75 ribu, Rp70 ribu. Indonesia harus bisa harga Rp80 ribu," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)