Keuntungan Meminjam KPR Sejak Dini

JAKARTA - Anda yang berusia muda, belum memiliki rumah sendiri tetapi sudah memiliki tabungan untuk membayar uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kemampuan membayar angsuran bulanan KPR tersebut sebetulnya rugi besar jika tidak segera mengambil KPR. Pasalnya, mengambil KPR sejak dini memberikan banyak manfaat.

Terlebih lagi bagi para pengusaha pemula. Apabila ingin usahanya ingin maju sekaligus dapat mencetak aset, maka sebaiknya menyegerakan diri mengajukan KPR, demikian pula buat pegawai muda baik pegawai negeri sipil (PNS), TNI/Polri, swasta.

Sebagaimana dikutip dari buku Jangan Salah Memilih KPR, Jakarta, Sabtu (9/7/2016), berikut enam keuntungan meminjam KPR sejak dini:

1. Harga Masih Murah

Murah di sini adalah relatif. Artinya dibandingkan dengan harga-harga rumah periode mendatang. Bukan semata harga tanahnya, namun perkembangan harga bangunan sering sulit ditebak. Harga semen, besi, dan lain-lain bisa meroket di masa mendatang, apalagi jika banyak terdapat pembangunan fasilitas umum maupun perumahan di Indonesia. Jadi, daripada nanti harga rumah makin mahal, segera beli saja melalui KPR.

2. Angsuran Masih Rendah

Dengan harga rumah yang masih murah maka angsuran bulanan pun menjadi masih rendah pula. Yang harus dipersiapkan oleh kalangan pegawai pengusaha profesional muda adalah uang muka (Down Payment/DP) untuk pembelian. Apabila memiliki tanah atau kapling sendiri langsung bisa mengajukan KPR asal dilengkapi Rencana Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat oleh pemborong/kontraktor.

3. Preminya Lebih Murah

Selain KPR diikutsertakan dalam asuransi kebakaran, peminjam KPR biasanya juga diikutsertakan dalam program asuransi jiwa. Tentu saja biaya asuransi kebakaran dan jiwa menjadi beban debitur. Khusus asuransi jiwa, maka semakin muda peserta asuransi semakin rendah biaya preminya yang harus dibayar. Hidup sampai kapanpun sulit ditebak namun secara umum pihak asuransi memiliki hitungan sendiri bahwa semakin muda rata-rata risiko jiwanya lebih kecil dan premi asuransinya murah. Premi asuransi jiwa yang harus dibayar oleh orang yang masih berusia 25 tahun dengan yang sudah berusia 50 tahun tentu sangat jauh berbeda.

4. Jangka Waktu Leluasa

Semakin muda mengambil KPR juga berkesempatan mendapatkan KPR dengan jangka waktu yang panjang, terutama untuk pegawai dibatasi sampai memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) 55 tahun, kecuali untuk profesi guru atau dosen bisa hingga 60 tahun. Jika saat ini Anda masih berusia 25 tahun, maka pegawai yang bersangkutan bisa menikmati KPR dengan jangka waktu 15 atau 20 tahun, Jika sudah 50 tahun, maka jangka waktu KPR yang dapat diberikan maksimum lima tahun, sehingga lebih besar angsurannya dan biaya-biaya pencairan kredit terutama premi asuransi jiwa.

5. Masih Masa Produktif

Masa muda adalah masa produktif. Secara fisik masih kuat mencari penghasilan lain di luar gaji. Tentu di sini dengan catatan mencari penghasilan di luar gaji tersebut harus halal, tidak mengganggu kegiatan utamanya sebagai pegawai. Sedangkan bagi para pengusaha muda tentu semangat kerjanya tinggi untuk kemajuan usahanya dan semakin besar kemampuan membayar angsuran rumahnya. Bank lebih suka memberikan kredit kepada golongan muda potensial daripada pengusaha yang sudah tua, karena jika masih muda kemungkinan akan terus maju usahanya.

6. Jangan Mark Up Penghasilan!

Namanya juga mark up berarti memberikan data di luar kewajaran. Biasanya yang di-mark up oleh calon penikmat KPR adalah penghasilan/gaji dengan harapan mendapatkan KPR lebih besar. Menipu bank itu sama artinya menipu diri sendiri karena memaksakan sesuatu di luar kemampuan dan yang rugi diri sendiri juga karena di tengah jalan angsuran KPR-nya bisa bermasalah. Jika kreditnya bermasalah, namanya cacat di seluruh bank di Indonesia sebagai pribadi yang kurang bonafid karena tidak mampu menepati perjanjian dengan pihak bank yang memberinya kredit.

(dhe)

(Rizkie Fauzian)