Mangkrak 43 Tahun, Proyek Air Minum Umbulan Rp4,4 Triliun Dijalankan

Dhera Arizona Pratiwi, Jurnalis
Rabu 13 Juli 2016 14:11 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Setelah mangkrak sejak 1973 atau 43 tahun lamanya, pemerintah akan segera merealisasikan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, Jawa Timur.

Penandatanganan Kontrak Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KKPBU) SPAM Umbulan ini rencananya akan dilaksanakan pada akhir Juli 2016. Keputusan ini diambil saat Rapat Koordinasi Kemajuan Proyek SPAM Umbulan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Jakarta, Rabu (13/7/2016).

Turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofjan Djalil, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dan perwakilan dari kabupaten Gresik, kotamadya Surabaya, kotamadya Pasuruan dan kabupaten Sidoarjo.

“Ini proyek penting dan prestisius. Kalo diurut ke belakang, proses ini sudah ada sejak tahun 1973 atau 43 tahun yang lalu,” katanya di Jakarta, Rabu (13/7/2016).

(Baca Juga: BUMN & BUMD Boleh Gandeng Asing Tangani Air Minum)

Menurut Darmin, pola KKPBU SPAM ini merupakan proyek pertama yang tersulit karena melibatkan banyak kabupaten/kota.

“Pola KKPBU ini bisa menjadi template untuk berbagai proyek infratruktur lainnya seperti SPAM di daerah lain, listrik, jalan tol dan sebagainya,” tambah Sofyan pada kesempatan yang sama.

SPAM Umbulan melibatkan kabupaten Pasuruan, kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik dengan total nilai investasi sebesar Rp4,497 triliun (di luar pengadaan tanah). Produksi SPAM Umbulan sebesar 4.000 liter per detik akan menjadi sumber air minum bagi kurang lebih 1,3 juta jiwa.

“KPPBU SPAM ini bisa menjadi lesson learned, menjadi pola ke depan, kalau ada kasus seperti ini yang melibatkan daerah. Tidak berlarut-larut sampai bertahun-tahun. Paling tidak bisa diputuskan di tingkat dirjen,” katanya lagi.

Menurut Sofyan, pola kerjasama melalui KKPBU ini juga bisa menjadi alternatif untuk menampung dana hasil Tax Amnesty untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur seperti listrik, air, rumah sakit (teaching hospital), dan sebagainya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya