Menurut Dewa Made, pihak AP II dapat bersinergi dengan Garuda Indonesia yang menjadi maskapai satu-satunya yang beroperasi pada terminal yang digadang-gadang sebagai pesaing Bandara Changi Singapura ini.
"Garuda sudah makin aktif melalui sosial media, melalui sms, masalah kebingungan penumpang diidentifikasikan seperti itu," tambahnya.
Kendati demikian, kata Dewa Made, pemerintah meminta Angkasa Pura II untuk menanggapi semua keluhan para penumpang, dan juga mampu mengantisipasi berbagai macam kendala-kendala yang menghambat aktivitas penerbangan di terminal paling megah di Indonesia.
"Kita akan inspeksi setiap hari, hal-hal yang sifatnya kurang bisa secara dini terdeteksi. Meminimalisir dan mengantisipasi hal yang serupa terjadi lagi," tandasnya.
(Fakhri Rezy)