JAKARTA - Direktur Keuangan Kalbe Farma Vidjongtius mengungkapkan alasan dirinya bertahan di industri kimia dan bahan baku obat (farmasi) adalah industri ini paling stabil, meski terjadi perekonomian global tertekan sekalipun.
"26 tahun saya bertahan karena industri farmasi ini relatif stabil. Industri ini tahan banting, karena menyangkut kebutuhan banyak orang. Orang sakit pasti mau sehat, dan orang pasti mau semakin sehat," ujarnya dalam IDX Channel, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Menutut Vidjongtius, meskipun industri farmasi relatif stabil pertumbuhannya, tapi tetap ada yang harus diwaspadai yaitu pergerakan nilai tukar Rupiah. Industri farmasi rata-rata masih melakukan impor bahan baku, otomatis Rupiah mempengaruhi ini.
"Kalau di flash back 2014-2015 kinerja tertekan Kalbe terus tertekan saat Rupiah terus terdepresiasi saat itu ekonomi Indonesia tidak kuat dan kenaikan harga pun tidak bisa ditahan. Kondisi seperti itu kita mengatur keuangan dan produk. Tapi pada dasarnya kita harus percaya industri ini akan hidup terus," tandasnya.
(Fakhri Rezy)