JAKARTA - Para pelaku jasa konstruksi menganggap budaya keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan (K3L) di lokasi proyek dianggap masih belum membumi.
Bahkan ketika harus diterapkan, tidak sedikit yang mengaku bahwa budaya K3L itu sulit diterapkan karena banyak yang belum terbiasa.
Direktur PT Asri Karya Binangun Nanang mengatakan, banyak pekerja yang awalnya kesulitan dalam menyesuaikan diri saat budaya kerja aman dan selamat diterapkan di lokasi proyek.
"Sebenarnya kendala enggak ada cuma karena kebiasaan saja begitu diterapin merasa kok ada yang beda, padahal ketika kita amati lebih dalam penerapan itu lebih bermanfaat," ujarnya kepada Okezone, di Jakarta, Rabu (12/10/2016). (Baca juga: Pelaku Jasa Konstruksi Belum Banyak Terapkan Budaya Kerja Aman)
Nanang mengatakan, adapun dampak yang dirasakan pihaknya ketika budaya tersebut diterapkan terlihat dari lingkungan kerja yang lebih tertib dan keselamatan pekerja yang lebih terjaga.
"Kalau pengaruh ke cost perusahaan ada tapi enggak terlalu pengaruh banyak, kalaupun ada benefit yang di dapat justru lebih dari apa yang kita keluarkan untuk menerapkan K3L ini," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)