JAKARTA - Pemerintah telah membangun fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) pada beberapa kawasan di Indonesia. Saat ini, terdapat 11 PLB pada yang telah diluncurkan oleh pemerintah.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi menuturkan, pemanfaatan PLB ini telah memberikan dampak positif bagi dunia usaha. Salah satunya adalah dalam hal penghematan biaya timbun barang.
"PLB telah membuat biaya logistik lebih efiein. Biaya timbun hemat 25 persen," tuturnya dalam acara Jakarta Internasional Logistic Summit dan Expo (JILSE) di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Hal ini pun dilihat oleh pengusaha sebagai potensi efisiensi biaya. Bahkan telah terdapat beberapa perusahaan besar yang berminat untuk memindahkan bahan bakunya dari luar negeri menuju Indonesia.
"Selain bahan kimia cair yang dipindahkan saat ini telah ada 4 suplier besar yang siap memindahkan barang dari luar negeri ke PLB. Ini sudah siap pindahkan barangnya ke PLB, dan PLB siap perluas gudang dan area penyimpanannya," tuturnya.
Seperti diketahui, bulan Maret 2016 lalu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia telah meluncurkan fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) yang merupakan salah satu dari paket kebijakan ekonomi jilid ll.
Fasilitas yang dinilai positif oleh Bank Dunia ini bertujuan untuk mendukung distribusi logistik yang murah dan efisien, mendukung pertumbuhan industri dalam negeri, serta menjadikan Indonesia sebagai hub logistik Asia Pasifik.
(Martin Bagya Kertiyasa)