Kontrak PLTGU Jawa 1 Mundur Ganggu Investasi

Antara, Jurnalis
Minggu 08 Januari 2017 13:28 WIB
Ilustrasi : Okezone
Share :

Mundurnya kontrak proyek PLTGU Jawa I tersebut menunjukkan PLN tidak profesional. "PLN maunya energi dia yang pasok, padahal pemenang tender itu yaitu konsorsium Pertamina dan Marubeni yang punya kemampuan dan sudah tepat," katanya.

Jika terjadi pembatalan tentu akan mempengaruhi program pengadaan listrik 35.000 MW yang dibebankan kepada PLN. "Bahkan kalau direvisi jadi 22.000 MW pun saya pesimis tercapai kalau PLN mundur dan molor seperti sekarang," ujar Fahmi.

Menurutnya, jika pembatalan kontrak terjadi maka ia pun setuju bahwa KPK harus turun tangan, karena patut diduga ada masalah serius di proyek tersebut. "KPK harus turun tangan, harus diusut apakah ada ketidakberesan di sana," ucapnya.

Selain konsorsium Pertamina-Marubeni-Sojitz, peserta lain tender PLTGU Jawa 1 yaitu konsorsium Mitsubishi Corp-JERA-PT Rukun Raharja Tbk-PT Pembangkitan Jawa Bali, konsorsium PT Adaro Energi Tbk-Sembcorp Utilities PTY Ltd, dan konsorsium PT Medco Power Generation Indonesia-PT Medco Power Indonesia-Kepco-dan Nebras Power.

Harga listrik yang ditawarkan konsorsium Pertamina-Marubeni-Sojitz sebesar 0,055 dolar AS per kWh, relatif lebih murah dibanding peserta tender lainnya, seperti yang ditawarkan konsorsium Adaro menawar 0,064 dolar AS per kWh, dan konsorsium Mitsubishi menawarkan 0,065 dolar AS per kWh.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya