"Halal pada kemasan produk Eropa bukan dalam konteks sesuatu yang menarik. Jadi diusahkan oleh Uni Eropa dalam perundingan perjanjiannya untuk dilonggarkan,"tuturnya.
Sementara itu, Perwakilan Koalisi Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Zainal Arifin Fuad menilai, EU-CEPA membuat kondisi perikanan mengalami eksploitasi berlebih. Seperti pengalaman Afrika yang menjalin kerjama dengan Uni Eropa, di mana untuk produk perikanan terjadi kelebihan produksi, alhasil nelayan tradisonal kesulitan mendapatkan ikan karena aksesnya semakin sulit (eksploitasi perikanan).
"Dampaknya (EU-CEPA) akan terjadi apabila Indonesia teruskan perjanjian ini," ujarnya.
(Fakhri Rezy)