"Zaman pemerintahan Presiden Soeharto lebih ramai lagi lebih berjaya, apalagi pas 1998. Harganya tiga kali lipat dan (masyarakat) mau beli karena zaman dulu uangnya gampang, ekonomi bagus, jadi belanja terus," jelasnya.
Ditambah lagi, ketika itu para pembeli asing berbelanja mebel antik banyak yang menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). "Karena mainnya dolar semua. Mereka enggak pakai nawar semua mungkin merasa Rupiah murah, jadi barang dianggap murah semua. Karena waktu itu dolar tinggi. Nah kalau pembeli bule di situ puncaknya," tukasnya.
(dhe)
(Rani Hardjanti)