JAKARTA - Para penggemar mebel kayu jati antik di Indonesia masih memiliki tempat tersendiri di hati para penggemarnya. Itu terlihat dari masih banyaknya keberadaan para pengusaha menjajakan mebel antiknya di beberapa daerah.
Biasanya, para pembeli mebel kayu jati antik bukanlah orang baru yang menggeluti dunia ini. Namun, melainkan rata-rata di antara mereka sudah bertahun-tahun atau bahkan berpuluh tahun menggelutinya.
Untuk itu, para penggemar sekaligus pembeli mebel kayu jati antik pun sudah sangat memahami perbedaan antara mebel antik kayu jati yang asli dengan yang berkualitas rendah.
Nani (39), pendiri bisnis mebel kayu jati antik bernama Diyana Furniture mengatakan, bagi yang baru mencoba untuk terjun menggemari mebel antik, bisa melakukan pengecekan asli atau tidaknya dengan cara menggetok permukaan mebel tersebut.
"Bunyi getoknya lain. Yang asli kayu jati biasanya (suaranya) berat atau keras," ujarnya saat berbincang dengan Okezone di kiosnya, Jalan Kemang Timur Raya, Jakarta, belum lama ini.
Dari segi fisiknya, mebel antik kayu jati yang benar-benar sudah berumur tua, biasanya memiliki permukaan tidak semulus kayu jati baru. Meski bisa kembali diratakan dengan cara diampelas, namun masih banyak penggemar yang lebih senang membiarkan permukaan mebel tua tersebut apa adanya.
"Ada yang suka begitu, ada yang mau mulus atau enggak. Tapi kalau kayu lama pasti enggak mulus (fisiknya)," kata wanita yang sudah membuka bisnis mebel antik ini sejak 5 tahun lalu.