Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Masa Kejayaan Sebelum 2000-an, Kini Mebel Antik Tersaingi Produk Impor

Dhera Arizona Pratiwi , Jurnalis-Senin, 13 Februari 2017 |13:15 WIB
Masa Kejayaan Sebelum 2000-an, Kini Mebel Antik Tersaingi Produk Impor
Ilustrasi (Foto: Dhera Arizona/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Di tengah gempuran pengusaha mebel modern, pengusaha mebel bekas dan antik hingga saat ini masih terbilang eksis. Alasannya, mereka jelas masih memiliki tempat di hati para penggemarnya.

Meski demikian, tak selamanya bisnis pun berjalan dengan mulus. Nudin (37) pemilik bisnis Rambu Ata Art & Furniture yang sudah melakoni bisnis mebel recycle dan antik selama 9 tahun mengatakan pendapatan yang didapatkannya saat ini jauh lebih menurun jika dibandingkan sekitar 3 tahun lalu.

"Pembeli sekarang sepi. Apalagi yang bule-bule, lebih sepi dibanding tiga tahun lalu," ujarnya saat berbincang dengan Okezone di kiosnya, Jalan Kemang Timur Raya 17C, Jakarta, belum lama ini.

Dalam sehari, mebel antik yang terjual kini hanya sekira 2-3 item, beda halnya jika borongan atau pesanan. Adapun nominal pundi-pundi Rupiah yang didapatnya tentu saja bergantung dari ukuran, jenis, dan motif dari masing-masing mebel itu sendiri. Tak luput, terkadang penjualan juga akan ramai dan berlimpah pada waktu-waktu tertentu, terutama ketika ada individu yang memesan mebel dalam jumlah borongan.

Dia menjelaskan, penjualan mebel-mebel antik sebelum era tahun 2000-an tergolong berada dalam masa-masa kejayaannya. Ketika itu, harga mebel antik bisa dibanderol mencapai tiga kali lipat dari harga saat ini.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement