JAKARTA - Di tengah badai krisis yang melanda Toshiba, perusahaan asal Jepang tersebut malah mencatatkan kerugian mencapai USD6,3 miliar dalam bisnis nuklirnya. Dalam laporan keuangan Toshiba selama sembilan bulan di 2016, Toshiba mengalami rugi bersih sekira USD4,4 miliar.
Perusahaan ikonik asal Jepang tersebut pada akhir Desember melaporkan akan mengalami kerugian beberapa miliar dolar dari bisnis konstruksi pembangkit nuklir di AS. Toshiba mengharapkan mendapat pendapatan bersih sekira USD1,3 miliar di akhir Maret 2017 untuk menutupi krisis keuangan.
Layaknya, Samurai guna mempertanggung jawabkan kepemimpinannya, Chairman Shigenori Shiga pun mengundurkan diri. Akibatnya, saham Toshiba anjlok hingga 10%.
Lulussan Universitas Tohoku pada 1979 dengan gelar Master di Teknik Nuklir ini memang sudah lama bergabung dengan Toshiba. Dia memiliki 26 tahun pengalaman di bidang Teknik dan Manajemen Proyek untuk industri nuklir dengan Toshiba Corporation.
Dia telah sangat aktif dalam manajemen proyek pabrik nuklir dan desain NSSS dan rekayasa uranium sepanjang karirnya, khususnya dalam upaya komponen reaktor desain dan rekayasa. Shiga pun dipercaya menjabat sebagai Ketua Westinghouse Electric Company LLC sejak Juli 2010.
Dia pun dipercaya menajdi penangung jawab kerjasama antara Westinghouse dan Toshiba untuk mewujudkan efek sinergi dan memperluas bisnis Westinghouse.
Dari situ, dia dipercaya menjabat sebagai Senior Manager Pengembangan Bisnis Nuklir, Jurusan Teknik Proyek Tanaman dan Jurusan Sistem Teknik Toshiba Corporation Industri dan Divisi Energi Nuklir Power Systems.