JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia (Persero) siap menerbangkan pesawat barunya N219. Namun dalam tahap uji coba terbang, BUMN sektor penerbangan terkendala penunggang pesawatnya (pilot).
Direktur Utama Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan, pesawat N219 sudah melalui uji tes sistem. Tak hanya itu uji beban sayap pesawat sudah 60%. Menurutnya, diperlukan waktu 2 bulan lagi untuk memasuki tahap penerbangan.
"Tergantung pilot, pilotnya terbang ya kita terbang. Sekarang ini tinggal ngetes semua sistemnya, struktur sudah, sistem di tes lagi," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Menurut Budi, dalam menjalankan ataupun menerbangkan pesawat, hal yang paling perlu adalah keyakinan. Keyakinan ini yang tengah ditumbuhkan PTDI dalam program N219. Di mana 100% proses pembuatan pesawatnya tidak ada satupun tenaga ahli atau teknisi asing.
"Di program N219 ini paling penting adalah membangkitkan kemampuan untuk ambil keputusan dari teknis dan lainnya, yang selama ini tidak kita miliki. Dulu waktu IPTN desain N250 300-400 tenaga ahli asing yang berikan nasihat kalau kita tidak bisa putusakan. Nah di 219 itu kita yakin testing, struktur di tes, dikasih beban lebih dari kapasitas," tuturnya.
Terkait keyakinan, menurut Budi, tidak hanya PTDI yang harus yakin dengan apa yang dibuat, tapi pihak Kementerian Perhubungan sebagai regulator yang memberikan sertifikasi harus yakin dengan hasilnya.
"Dari gambar, bikin baut itu disetujui dari Ditjen Kelaikan Udara Kemenhub, semua proses harus disetujui. Sebenarnya lebih lama bukan buat barangnya, tapi administrasinya kan mereka harus yakin juga," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)