JAKARTA - Pada 30 Maret mendatang, seniman ternamaan dunia, Vincent Van Gogh, merayakan ulang tahunnya. Secara bersamaan juga diperingati sebagai hari pensil.
Pada tahun 1883, Van Gogh menuliskan sebuah surat kepada temannya. Berikut ini kutipan isi surat tersebut. ”Saya ingin menceritakan kepadamu, mengenai sebuah pensil yang Saya dapatkan dari Faber, pensil ini sangat ideal dari sisi ketebalannya, sangat lembut dan memiliki kualitas yang sangat baik, hitamnya sangat baik dan sangat cocok digunakan untuk skala besar.”
Sayangnya, Van Gogh tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk menggunakan pensil Castell 9000. Van Gogh menutup usianya, tepat 15 tahun sebelum Count Alexander von Faber-Castell memperkenalkan produk Castell 9000 pada tahun 1905.
Van Gogh, yang lahir pada tahun 1853, yang tercatat sebagai pengguna pensil Faber-Castell. Di saat bersamaan, pensil Castell 9000 juga merayakan HUT-nya ke 112 tahun. Sejak pensil Castell 9000 hadir, hingga kini tidak pernah mengalami perubahan bentuk.
Sejarah kesuksesan keluarga Faber-Castell diawali dengan Kaspar Faber yang merupakan generasi pertama keluarga Faber-Castell. Kaspar merupakan seorang pengrajin kayu di Stein, Nuremberg-Jerman. Lothar von Faber (1817-1896) yang merupakan generasi ke-empat melakukan sebuah revolusi dengan memberikan label merek “A.W. Faber,” pada semua produk Faber-Castell dan memberikan klasifikasi kegunaan sebuah pensil, dari 6H-8B.
"Bila ditelisik secara sejarah, sangat menarik mengetahui bahwa pensil castell 9000 telah lama hadir dan akrab di keseharian kita," ungkap Public Relations Manager PT Faber-Castell International Indonesia Andri Kurniawan, dalam keteranganya di Jakarta, Senin (27/3/2017).
Andri juga menjelaskan, meski kecil, pensil mempunyai peranan penting dari terciptanya sebuah mahakarya yang tidak lekang dimakan usia. Hal ini sudah dibuktikan selama 112 tahun, bahwa pensil Castell 9000 telah menjadi inspirasi dari lahirnya kreativitas bagi banyak seniman dan perupa di seluruh dunia, salah satunya melalui karya-karya Van Gogh.
Semua dimulai dengan pensil, dari catatan kecil, sketsa sederhana atau coretan acak, serta sumber dari inspirasi dan ide yang tidak mungkin dapat diwakilkan dari benda lain.
Pensil yang dianggap sederhana tetapi memegang peranan penting dari titik awal dari kreasi yang memiliki dampak di dunia, dari ranah seni, sastra hingga ilmu pengetahuan. Selamat Hari Pensil.
(Widi Agustian)