JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan Tol Akses Tanjung Priok. Tol sepanjang 11,4 kilometer (km) ini pun sudah bisa dilalui mulai, Minggu 16 April 2017 tanpa dipungut biaya tol selama 1 bulan.
Guna menghindari kemacetan baru pada tol ini, pemerintah diminta membuat sistem informasi yang memberitahukan kondisi pelabuhan seperti apa. Pasalnya, proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok yang masih terhambat bisa berimbas pada arus lalu lintas di Tol Akses Tanjung Priok.
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarna mengatakan, sebenarnya ada beberapa cara guna mengantisipasi kemacetan di sekitar pelabuhan maupun di Tol Akses Tanjung Priok, pertama membuat pelataran parkir yang luas dan kedua membuat sistem informasi yang dapat diakses semua pengguna pelabuhan.
"Karena pelataran parkir butuh lahan memang agak sulit, tapi untuk informasi ini bisa dilakukan. Informasi yang akurat tentang proses bongkar muat sehingga dapat diprediksi kapan mobil barang diberangkatkan menuju pelabuhan," ujarnya saat dihubungi Okezone.
Terkait dengan dwelling time, Djoko mengakui, memang sudah ada perbaikan waktu, tapi masih belum maksimal. Mesti ditelisik satu per satu, di mana sebenarnya proses yang memakan waktu paling lama.
"Dwelling time kan banyak sektor yang harus dibenahi. Untuk menyelesaikannya harus duduk bersama, supaya di mana yang menghambat bisa diselesaikan. Jangan sampai dwelling time membuat kemacetan nantinya," ujarnya.
(kmj)
(Rani Hardjanti)