Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Commuter Jabodetabek (KCJ) telah memulai renovasi Stasiun Rangkasbitung sejak 2016 lalu. Direktur Utama KCJ M Nurul Fadhila mengatakan, ada sejumlah infrastruktur yang dipasang di Stasiun Rangkasbitung di antaranya gate untuk tap tiket dan ruang loket. Ada 11 gate untuk masuk-keluar penumpang di stasiun ini. Enam gate untuk masuk dan lima gate untuk keluar.
Akses masuk dan keluar tidak melalui area yang sama, namun dipisahkan melalui pintu yang berjarak sekitar 10 meter. Perubahan lain di dalam area stasiun adalah peron portabel berupa tangga untuk turun dan naik penumpang ke dalam KRL. Namun, tangga ini baru dipasang di peron dua. Di dalam stasiun yang juga difungsikan sebagai ruang tunggu penumpang, disediakan kursi cukup banyak, khas stasiun-stasiun besar.
Di salah satu sudut juga disediakan tempat untuk men-charge handphone . Kepala Stasiun Rangkasbitung Endarno mengatakan, kehadiran KRL ke Rangkasbitung membawa banyak perubahan. Selain dari sarana stasiun, jumlah penumpang tambah banyak. “Antusiasme penumpang cukup besar, ada peningkatan signifikan,” tuturnya.
Ade Suhendar, warga Rangkasbitung, mengaku senang dengan kehadiran KRL ke Rangkasbitung. Dia tidak lagi kesulitan untuk ke Jakarta, khususnya Tanah Abang. “Sangat terbantu, apalagi saya pedagang pakaian,” tuturnya. (tro)
(Rani Hardjanti)