Adapun jumlah sukuk negara outstanding sebanyak 53 seri dan sama dengan tahun 2016 lalu. Dari sisi nilainya, sukuk negara mencapai Rp485,8 triliun atau meningkat 18,09 persen dari akhir tahun lalu.
Mayoritas sukuk syariah ini berasal dari sektor perdagangan, jasa, dan investasi sebanyak 89 saham atau 25,57%. Sementara itu, sektor properti, real estate dan konstruksi sebanyak 58 saham atau 16,67%, dan diikuti sektor industri dasar dan kimia sebanyak 52 saham (14,94%). Terakhir adalah pada sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi sebanyak 36 saham (10,35%).
Seperti diketahui, hingga saat ini, sektor industri keuangan syariah memang terus mengalami pertumbuhan. Bahkan, pembiayaan pada sektor ini untuk non UMKM telah mencapai 62,77% atau sebesar Rp90,05 triliun. Sementara itu, pembiayaan UMKM yang diberikan mencapai Rp53,42 triliun.
(Martin Bagya Kertiyasa)