Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Investasi Reksa Dana Syariah Jadi Incaran, Dana Kelolaan Tembus Rp2,18 Triliun

Giri Hartomo , Jurnalis-Rabu, 02 Juni 2021 |15:14 WIB
Investasi Reksa Dana Syariah Jadi Incaran, Dana Kelolaan Tembus Rp2,18 Triliun
Tips Mengatur Keuangan (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Investasi produk Reksa Dana Syariah berbasis sukuk semakin diminati para investor. Hal ini seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap produk keuangan syariah yang juga semakin tinggi.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari total dana kelolaan aset (AUM) secara nasional per April 2021, dimana Reksa Dana berbasis sukuk melesat tinggi hingga 121,35% year-on-year (yoy) dari Rp988,7 miliar pada April 2020 menjadi Rp2,18 triliun pada April 2021.

Baca Juga:  Milenial Mau Main Aman Investasi di Reksa Dana? Simak Tipsnya

Presiden Direktur Bahana TCW Rukmi Proborini menyatakan, edukasi dan kesadaran masyarakat terhadap produk investasi berbasis syariah yang terus tumbuh telah mendorong minat investor untuk berinvestasi di produk Reksa Dana berbasis syariah. Dia optimis jika Reksa Dana syariah akan tumbuh berkelanjutan, menyusul produk Reksa Dana konvensional lainnya.

Baca Juga:  6 Kesalahan Investasi dan Cara Menghindarinya

“Upaya yang dilakukan OJK dan para pelaku industri keuangan, termasuk Bahana TCW dalam mengedukasi mengenai produk Reksa Dana berbasis syariah membuahkan hasil. Selain itu, sukuk yang merupakan surat utang pemerintah, menjadi basis dari aset Reksa Dana semakin populer, karena dinilai memberi imbal hasil yang cukup stabil dan relatif aman,” ungkap Rukmi Proborini, Rabu (2/6/2021).

Bahana TCW yang merupakan anak usaha dari holding BUMN Asuransi dan Penjaminan (Indonesia Financial Group), mengelola dua produk investasi syariah berbasis sukuk, di antaranya Bahana MES Syariah Fund dan RDS Bahana PTS Generasi Gemilang yang diluncurkan Bahana TCW sejak 2016 dan 2017.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement