"Jadi, tanpa dukungan dari pemerintah pusat maka sampai kapan pun masyarakat di pulau-pulau di Malut sulit menikmati harga kebutuhan pokok yang murah," katanya.
Kebutuhan pokok yang ada, selama ini harganya relatif cukup tinggi di pulau-pulau, terutama saat hari besar keagamaan, seperti Lebaran, di antaranya beras, gula pasir, minyak goreng, terigu, mentega, bawang merah, dan bawang putih. Sebab, semuanya didatangkan dari luar Malut, seperti dari Sulawesi dan Jawa.
Asrul Gailea menambahkan program yang bisa dilakukan Pemerintah Provinsi Malut untuk mencegah lonjakan harga kebutuhan pokok di pulau-pulau di Malut, selain memastikan distribusinya dari pusat penyaluran berjalan lancar, juga menggelar operasi pasar dan pasar murah, namun hanya pada titik-titik tertentu.
(kmj)
(Rani Hardjanti)