BALI - Dampak positif dari program nawacita Presiden Joko Widodo, tol laut, mulai dirasakan oleh masyarakat Indonesia Timur. Aktivitas ekonomi masyarakat sekitar Saumlaki dan Aru yang masuk dalam rute tol laut mengalami peningkatan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, masyarakat yang dulunya hanya menerima pasokan sembako mulai memiliki inisiatif untuk menjual produk asal daerah mereka ke Pulau Jawa, dan wilayah Indonesia lainnya.
"Selama ini mereka itu tidak ada perdagangan. Mereka hanya terima sembako dia tidak memikirkan ada barang yang diekspor, nah sekarang di Saumlaki mereka antusias sekali. Berarti saya punya kesempatan mengumpulkan barang untuk saya kirimkan ke Jawa, ke barat dan sebagainya," ujarnya di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat (12/5/2017).
Frekuensi sementara pengiriman logistik melalui tol laut ini dilakukan dalam dua Minggu sekali. Pemerintah belum berencana untuk meningkatkan frekuensi tersebut.
Kendati tidak meningkatkan frekuensi tol laut, Pemerintah tetap berupaya untuk memaksimalkan fungsinya dengan menghadirkan program Rumah Kita. Sejatinya, Rumah Kita berfungsi sebagai rumah logistik, supaya logistik yang masuk tidak diborong oleh para tengkulak yang biasanya mempermainkan harga logistik.