JAKARTA – Bursa saham Indonesia baru saja mencetak rekor. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil sentuh level tertinggi di 5.825,2.
Penguatan tersebut masih akan berlanjut dalam perdagangan hari ini. Mengutip riset IDX Channel, ada beberapa sentimen yang mempengaruhi bursa saham Indonesia.
Pertama, S&P baru saja menaikan rating Indonesia ke investment grade pekan lalu. Hal tersebut membuat perusahaan sekuritas naikkan target IHSG tahun ini dari 6.000 ke 6.300.
Seperti diketahui, S&P Global Ratings akhirnya merevisi naik rating utang Indonesia ke Investment Grade. Rating utang jangka pendek naik dari B- menjadi A-3. Rating utang jangka panjang naik dari BB+ outlook positif menjadi BBB- outlook stabil.
Indonesia sudah dapat peringkat layak investasi dari semua lembaga rating utama dunia. IHSG sempat menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah di posisi 5.825,2, sebelum akhirnya ditutup menguat sebesar 2,59% ke level 5.791,8. Nilai transaksi perdagangan naik menjadi Rp 8,3 triliun.
Sementara itu, dengan adanya kenaikan peringkat dari S&P, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, investment grade dapat memberikan dampak bagi masyarakat kecil. Utamanya untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran.
Menanggapi hal tersebut, pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menilai, harapan Menkeu tersebut tergantung kepada penggunaan dana utang pemerintah. Pasalnya secara spesisifik, aliran dana asing yang masuk ke surat utang terus meninggkat hingga Rp76,9 triliun. Jika kedua hal tersebut mampu dilakukan, maka bukan tidak mungkin,tujuan menurunkan angka kemiskinan di bawah 10%, dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bisa terealisasi.