OREGON - Salah satu perusahaan terbesar di dunia yang memproduksi alat-alat olahraga yakni Nike Inc (NKE. N) mengatakan bakal mengurangi tenaga kerja global sekira 2% serta menghilangkan seperempat style sepatu. Hal ini imbas dari persaingan yang semakin sengit serta perubahan tren konsumen.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (16/6/2017) Perusahaan yang bermarkas di Beaverton, Oregon, Amerika Serikat ini menambahkan juga bakal merampingkan segmen bisnis mereka menjadi empat dari sebelumnya enam. Nike diyakini sedang berjuang merebut pangsa pasar Amerika Utara seiring kebangkitan Adidas ADSGn.DE) dan perkembangan pesat Under Armour Inc (UAA.N).
Saham produsen sepatu nomor satu dunia tersebut mengalami penurunan 2,7% menjadi USD53,59 dalam awal perdagangan kemarin waktu setempat. Pelemahan Nike menjadi salah satu pendorong terbesar untuk kejatuhan Dow Jones Industrial Average.
Di bawah rencana yang disebut 'Consumer Direct Offense', Nike akan berkonsentrasi pada 12 kota-kota utama di 10 negara, yang diperkirakan akan mewakili lebih dari 80% dari pertumbuhan yang diproyeksi hingga tahun 2020. Kota-kota ini termasuk New York, Berlin, Paris hingga Barcelona.
Perusahaan juga mengatakan bakal memberikan fokus kepada gaya baru seperti ZoomX, Air VaporMax serta Nike React, ditambah kategori dengan pertumbuhan yang punya potensi tinggi termasuk lari, bola basket dan sepak bola. Sementara, Nike masih memegang 50% pangsa pasar AS, namun sepatu Adidas' retro Superstar tahun lalu menggulingkan Nike untuk menjadi sepatu kets terlaris di Amerika Serikat.