JAKARTA - Perpindahan penduduk dari desa ke kota atau disebut urbanisasi, kerap terjadi pasca-Lebaran. Apalagi urbanisasi ke kota besar seperti Jakarta, banyak masyarakat desa yang berani menggantungkan nasibnya.
Menyikapi kerap terjadinya urbanisasi ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun siap memberikan pelayanan pada masyarakat urban yang akan melakukan urbanisasi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sebenarnya yang dibutuhkan saat terjadi urbanisasi lebih kepada penyediaan air minum dan kebutuhan rumah. Hal tersebut penting karena pada saat terjadi urbanisasi tata kota tetap bisa dijaga.
"Kalau saya dengar urbanisasi, lebih butuh services yang lebih air minum kita siapkan, perumahan kita siapkan, di mana kebutuhan rumah 800.000 ribu sampai 1 juta rumah per tahun. Dengan urbanisasi program perumahan, saya harus menyiapkan program perumahan air minum, tata ruang," ujarnya, di sela acara halalbihalal Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Menurut Basuki, program satu juta bisa diperuntukkan untuk masyarakat yang melakukan urbanisasi. Pasalnya, mayoritas masuk urbanisasi merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Kita setiap tahun menunjukkan pembangunan yang bagus. 2015 ada 690.000 rumah dibanding 2016 kemarin 805.000 rumah, tahun ini naik lagi karena FLPP tambah, anggaran tambah, kemudian APBN tambah Rp9 triliun lebih. Penyediaan. Selain itu REI juga membangun," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)