Petani Tebu Dukung Kebijakan Lelang Gula Rafinasi!

Koran SINDO, Jurnalis
Rabu 05 Juli 2017 13:21 WIB
Ilustrasi: Okezone
Share :

JAKARTA – Para petani tebu yang tergabung dalam Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mendukung kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang melakukan lelang gula kristal rafinasi (GKR).

Kebijakan lelang online tersebut dinilai menjadi solusi atas keluhan maraknya peredaran gula rafinasi ke pasar konsumsi. Meskipun banyak pihak yang menyatakan kebijakan tersebut terlalu prematur, APTRI mendukung penuh rencana pemerintah yang seharusnya dilaksanakan pada Juni 2017 tersebut.

Sekjen Dewan Pimpinan Nasional (DPN) APTRI M Nur Khabsin menilai kebijakan tersebut untuk memerangi mafia gula. Karena itu, dia menyatakan bahwa ada pihak yang menolak kebijakan Kemendag tersebut merupakan bagian dari mafia gula.

“Saya tidak mau menyebut nama. Kebijakan tersebut dibuat untuk memerangi mafia gula, maka saya pastikan bahwa pihak yang menentang adalah bagian dari mafia gula rafinasi,” kata Nur Khabsin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Khabsin menambahkan, pihak yang menentang kebijakan tersebut tidak memahami prinsip lelang online. Selama ini kepolisian kesulitan melacak pelaku perembesan GKR. Polisi, lanjutnya, hanya berhasil menemukan karung GKR. Padahal belum tentu pelakunya adalah produsen GKR.

“Melalui barcode system bisa dilacak produsen, pembeli, bahkan distribusinya. Jadi aneh jika ada pihak yang menentangnya,” ujar Khabsin.

Terkait lelang GKR ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, pihaknya secara intens telah berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita untuk membahas segala hal yang perlu disinergikan, termasuk nasib para petani lokal.

“Intinya adalah bagaimana kami membela petani Indonesia. Bapak Presiden selalu meminta negara untuk hadir di tengah-tengah mereka,” kata Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya