"Kami sangat terbuka untuk kerjasama dengan perusahaan pupuk asal Indonesia," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Kujang Cikampek, Nugraha Budi Eka Irianto mengatakan, kerjasama ini masih dalam tahap penjajakan. Dia pun mengakui, dalam hal ini banyak hal yang bisa disinergikan. Terutama, mengenai KCL yang merupakan bahan baku untuk pupuk.
"Kalau Laos punya potensi, kenapa tidak kita eksplor. Apalagi, jarak Laos dengan Indonesia dekat, jadi ini bisa menekan biaya produksi," ujarnya.
Baca juga: Stok Pupuk Periode 2016-2017 Dijamin Aman
Dia menjelaskan, selama ini KCL yang dibutuhkan Kujang merupakan impor dari sejumlah negara. Seperti, Kanada, Rusia, Jerman, dan Yordania. Untuk kebutuhan KCL, khusus untuk Kujang mencapai 60 ribu ton per tahun. Sedangkan, secara nasional kebutuhan KCL ini mencapai satu juta ton per tahun.