Menurutnya, selain pengembangan bahan baku KCL, sektor pertanian di Laos juga bisa jadi market baru bagi perusahaannya. Terutama, bagi produk-produk Kujang nonsubsidi. Seperti, NPK dan pupuk cair. Mengingat, Laos merupakan negara yang luasnya sekira tiga perempatnya Pulau Sumatera. Bahkan, penduduknya saja antara enam sampai tujuh juta jiwa.
Jadi, dia menambahkan, bila produk Kujang ekspansi ke negara ini sangat memungkinkan. Tak hanya itu, peluang untuk membangun pabrik baru di negara ini juga sangat besar. Mengingat, Laos memiliki tambang potasium. Serta, negaranya di belah dengan Sungai Mekong. Sehingga, ketersediaan airnya sangat mencukupi.
"Kalau pun harus membuat pabrik baru di Laos, itu sangat memungkinkan. Apalagi, Pupuk Indonesia punya anak perusahaan yang khusus bergerak di sektor pengembangan pabrik," pungkasnya.
(Rizkie Fauzian)