JAKARTA - Perbankan BUKU 4 di Indonesia telah mencatatkan laba bersih di Semester I-2017. Lalu, dari 5 bank ini, manakah yang berhasil mencatat kenaikan laba bersih paling tinggi di semester I-2017?
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp9,5 triliun pada semester I tahun 2017. Angka tersebut naik sebesar Rp2,4 triliun atau 33,7% dari periode yang sama di tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Adapun laba bersih Mandiri di kuartal kedua tahun sebelumnya sebesar Rp7,1 triliun.
Bank Mandiri mencatat kenaikan aset sebesar Rp96 triliun atau 9,9% menjadi Rp 1.067,4 triliun dari posisi sebelumnya pada Juni 2016 sebesar Rp971,4 triliun. Sementara untuk kredit sepanjang kuartal II-2017 naik sebesar Rp71,2 atau 11,6% ke Rp682 triliun dari Periode yang sama tahun sebelumnya Rp610,9 Triliun.
Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh Rp69,5 triliun atau 10,1% menjadi Rp760,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp691,4 triliun. Sementara rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) secara gross turun 0,04% dari 3,86% menjadi 3,82%.
Baca Juga:
PT Doping Investment Grade Akan Bereaksi ke Saham Perbankan Semester II
Naik 21,9%, Bank BTN Kantongi Laba Bersih Rp1,27 Triliun
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Bank BNI mencatat kenaikan laba bersih sebesar Rp2,04 triliun atau naik sekira 46,71% di enam bulan awal 2017 ini. Adapun laba bersih naik menjadi Rp6,41 triliun dari sebelumnya Rp4,37 triliun di semester I-2016.
Adapun aset perseroan juga tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp631,74 triliun dari sebelumnya Rp603,03 triliun. Aset perseroan di Bank Indonesia (BI) mengalami penurunan menjadi Rp40,5 triliun dari sebelumnya Rp57,57 triliun.
Namun, di sisi lain, utang perseroan juga tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp538,66 triliun dari sebelumnya Rp513,77 triliun. Sementara untuk ekuitas tercatat sebesar Rp93,07 triliun dari sebelumnya Rp89,25 triliun.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Bank BCA mencatat kenaikan laba bersih sebesar 10% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Adapun BCA mengantongi laba bersih sebesar Rp10,5 triliun pada semester I-2017.
BCA mencatat, kenaikan tersebut didorong pertumbuhan penyaluran kredit hingga 11,9% dan upaya ekstrahati-hati dalam menjaga rasio kredit bermasalah. Selain itu, NPL BCA di paruh pertama tahun ini sebesar 1,5 % (gross). Angka itu mengalami kenaikan dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar 1,4 %.
Adapun dana pihak ketiga (DPK) BCA tumbuh 16,7% (yoy) menjadi Rp572,2 triliun, dengan komposisi dana murah naik 12% menjadi Rp426,9 triliun dan deposito tumbuh 33% menjadi Rp145,3 triliun.
Baca Juga:
Tumbuh 10%, BCA Kantongi Untung Rp10,5 Triliun
Semester I-2017, BNI Cetak Kenaikan Laba Bersih 46,71% ke Rp6,41 Triliun
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Bank CIMB Niaga mencatat perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp1,4 triliun pada enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017, naik sebesar 87,5% year-on-year dan menghasilkan earnings per share sebesar Rp54,92.
Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang meningkat 8,9% Y-o-Y menjadi Rp6,33 triliun serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 16,9% Y-o-Y.
Jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 2,8% Y-o-Y mencapai Rp180,25 triliun per 30 Juni 2017. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit konsumer tercatat sebesar Rp50,43 triliun (28%), dan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp35,21 triliun (20%). Adapun sisanya berasal dari wholesale banking, yang terdiri dari kredit korporasi sebesar Rp64,29 triliun (35%) serta kredit komersial sebesar Rp30,32 triliun (17%).
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp174,37 triliun per 30 Juni 2017, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 1,6% Y-o-Y, menghasilkan kenaikan rasio CASA sebesar 233 basis point Y-o-Y menjadi 54,3%.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Bank BRI belum mengeluarkan laporan kinerjanya di Semester I-2017.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)