JAKARTA - Meski laba sebagian emiten perkebunan mengalami tekanan akibat sejumlah sentimen, harga saham perusahaan publik tersebut masih cukup prospektif untuk disentuh oleh investor. Apalagi, harga saham emiten kebun masih banyak terjangkau.
"Kalau bicara prospek harusnya masih cukup bagus ya, karena tingkat kebutuhannya (hasil perkebunan) itu sangat terelasi dengan consumer goods, dan yang direct consumer juga, jadi bukan hanya yang consumer goods," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya ketika dihubungi Okezone di Jakarta.
Artinya, pangsa pasar produk yang dihasilkan oleh emiten perkebunan masih cukup luas, tak sebatas ke konsumen retail. Untuk skala industri, hasil dari perkebunan juga masih cukup dibutuhkan.
Baca Juga:
"Karet juga direct consumer kan bisa dipakai ke hal yang lain yang memang dibutuhkan. Untuk industri manufaktur masih dibutuhkan, terus ditambah lagi kita bicara CPO masih dibutuhkan untuk barang-barang consumer goods," jelasnya lebih jauh.