JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengundang beberapa Kementerian dan Lembaga terkait untuk melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) ke kantornya. Turut hadir dalam rakor tersebut yaitu Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar ,Perwakilan Kedutaan Besar Iran, Direktur Pengadaan Strategi 1 PT PLN (Persero) Nicke Widyawati , Direktur Pertamina Hulu Syamsu Alam.
Ditemui setelah rakor, Menteri Luhut mengatakan ada beberapa pembahasan mengenai kerjasama antara Indonesia-Iran untuk nantinya dibawa ke tahap selanjutnya. Salah satu yang menjadi pembahasan dalam rakor dengan Kedubes Iran tersebut yakni menyangkut masalah 2 blok lapangan minyak yang ditawarkan oleh Iran kepada PT Pertamina (Persero).
Baca juga: Luhut: Investasi Blok Masela Dirancang Saat Harga Minyak Murah
Menurut Luhut, Indonesia meminta kejelasan mengenai kelanjutan dari penawaran proyek tersebut. Apalagi lapangan minyak yang memiliki cadangan minyak kurang lebih 3 miliar barel itu merupakan sebuah potensi yang dinilai sangat menguntungkan.
"Tadi kita rakor dengan Wamen ESDM , ini menyangkut masalah 2 blok yang ditawarkan Iran. Itu ada 3 miliar barel. Jadi kita ingin tahu prosesnya gimana jangan hanya ngomong doang begitu," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Baca juga: Menko Luhut Sebut Harga Jual Gas Blok Masela USD5,86/Mmbtu
Selain itu lanjut Luhut, dalam rakor tersebut juga turut membahas mengenai potensi kerjasama selanjutnya untuk sektor kelistrikan. Dimana Iran berniat membangun beberapa proyek di Indonesia.