Selain itu, kata dia, optimisme perekonomian ini juga didorong oleh tingkat inflasi yang masih terkendali. Pertumbuhan eksport dikatakan Suryanto, juga lebih tinggi seiring perbaikan harga komoditas di pasar global serta kondisi politik yang membaik.
Kendati demikian, dia lebih memilih untuk mengambil langkah aman, dengan mematok pertumbuhan datar. Targetnya, tidak jauh berbeda dengan perolehan Ramayana tahun sebelumnya.
"Kami untuk tahun ini flat saja artinya tahun lalu Rp8,2 triliun, tahun ini Rp8,2 - Rp9 triliun," tutup dia.
(Dani Jumadil Akhir)