Kala Sri Mulyani Cerita soal Dana Desa: Bisa Enggak Mengelolanya?

Trio Hamdani, Jurnalis
Sabtu 12 Agustus 2017 17:52 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan pentingnya pengelolaan dana desa secara optimal agar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.

Sri Mulyani mengingatkan betapa besarnya uang negara yang disalurkan ke desa desa melalui program dana desa. Untuk tahun ini sendiri ditargetkan aliran dana yang masuk ke desa totalnya mencapai Rp60 triliun. Hal ini dikatakannya saat menjadi pembicara dalam Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) Universitas Indonesia di Depok.

Dia mencontohkan bagaimana seorang pemimpin daerah yang ideal sehingga dapat mengelola dana desa dengan baik. Tak sekedar menghabiskan uang negara namun dana desa diharap benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kesejahteraan masyarakat. Dia pun mencontohkan pemimpin Surabaya, Tri Rismaharini.

"Bu Risma detail memimpin kotanya. Bayangkan, kita sekarang di Republik ini Rp60 triliun uang diberi ke tingkat desa, 1 desa itu sekarang mendapat Rp800 juta-Rp3 miliar tergantung desanya. Jadi kepala desa pun sekarang harus mengelola uang cukup banyak," katanya seperti dikutip dalam video yang diunggah dalam Facebook Kementerian Keuangan, Jakarta, Sabtu (12/8/2017).

Baca Juga:

Duh! Pemanfaatan Dana Desa Masih Jadi Tantangan

Jika Optimal, Pemanfaatan Dana Desa Bisa Tingkatkan Daya Beli

Maka, kata Sri Mulyani, yang saat ini dihadapi Indonesia, khsususnya di tingkat terkecil semisal desa, bukan masalah anggaran dan permodalan daerah, melainkan tata kelolanya.

"Masalah bisa enggak mengelolanya. Can be use the money untuk hal yang bisa membuat rakyat makin sejahtera," tekannya.

Baca Juga:

Soal Dana Desa, Sri Mulyani: Kemarin Konsennya Bagaimana Uang Itu Habis Saja

Terkait itu, dia mengimbau agar generasi muda yang tengah menimba ilmu mau rajin belajar tak hanya di bidang akademik tapi juga di bidang organisasi.

"Belajarlah berorganisasi untuk membangun leadership, berorganisasi itu kita dipaksa untuk memahami orang lain, kedua terlatih untuk melihat hal secara detail," paparnya.

"Coba lihat Bu Risma, dia bisa cerita 'saya tahu berapa sampah di angkut (di Kota Surabaya)'," tambahnya.

Maka, tambahnya, generasi muda jangan hanya merasa dirinya mengerti segalanya, sementara sebenarnya tidak begitu memahami apa yang sebenarnya terjadi di sekitarnya. Generasi muda jangan sampai kehilangan kepedulian terhadap sekitarnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya