Saat ditemui wartawan, Menteri Susi mengatakan kredit berupa dana bergulir tersebut merupakan inklusi keuangan yang digulirkan pemerintahan Joko Widodo untuk membantu para pelaku usaha mikro, nelayan, petani yang selama ini tidak bisa mengakses dana perbankan.
"Kami harapkan walaupun dengan jumlah yang tidak banyak, dengan bunga yang murah, tadi sih saya harapkan bunganya bisa di bawah 6 persen, supaya masyarakat bisa menyimpan hasil untuk sendiri. Jadi, mengembalikannya lebih murah," katanya.
Ia mengatakan besaran dana bergulir untuk setiap koperasi yang selanjutnya disalurkan sebagai kredit untuk nelayan dan pelaku usaha mikro itu berbeda-beda.
Dalam hal ini, dia mencontohkan KUD Mino Saroyo mengelola dana bergulir sebesar Rp5 miliar.
Menteri Susi mengharapkan ke depan, dana bergulir tidak hanya ditujukan untuk koperasi-koperasi yang anggotanya ribuan orang tetapi juga ke koperasi-koperasi kecil lainnya.
(Fakhri Rezy)