JAKARTA - Pemerintah meninjau program pengembangan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Peninjauan tersebut dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Hadir juga Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Ketua Umum IWAPIIkatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Nita Yudi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Garut Rudy Gunawan.
Baca Juga: Kemenkeu Siapkan Pembiayaan Ultra Mikro Rp7 Triliun
Pengembangan pariwisata ini dilakukan melalui Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), reaktivasi jalur kereta api Bandung-Cibatu, pengembangan pariwisata Situ Bagendit, serta pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata.
"Pemerintah melalui program pembiayaan UMi hadir memberikan pembiayaan, pelatihan dan pendampingan kepada pengusaha ultra mikro di daerah wisata agar mereka dapat memanfaatkan program pengembangan wisata untuk meningkatkan taraf hidupnya," kata Sri Mulyani dalam keterangannya, Sabtu (27/4/2019).
Pembiayaan UMi merupakan program pembiayaan kepada masyarakat usaha mikro di lapisan terbawah yang tidak memiliki akses perbankan dengan jumlah plafon paling banyak Rp10 juta per nasabah. Program ini merupakan tahap lanjutan dari bantuan sosial menuju kemandirian usaha, serta merupakan komplementer Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Baca Juga: Jajal KA Cibatu-Garut, Menhub hingga Sri Mulyani Lintasi Rute Charlie Caplin
Dalam dialog dengan Kamar Dadang dan Industri (Kadin ), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), serta debitur dan pendamping pembiayaan UMi, pengembangan usaha sektor mikro tersebut memerlukan kerja sama berbagai pihak.
"Oleh karena itu, kami mengajak pengusaha yang tergabung dalam Kadin, Iwapi, dan Apindo untuk berkolaborasi dalam pengembangan sektor mikro melalui pelibatan usaha mikro dalam rantai pasokan, pemberian pendampingan, dan pembukaan akses pasar, serta berkontribusi dalam pendanaan melalui pendekatan investasi berdampak sosial atau social impact investment," katanya.