JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan sayembara memasak ikan pada beberapa daerah. Pemenang lomba ini pun telah terpilih, yaitu Abdul Kadir dari Pontianak dengan menu Botok lkan Masak Putih.
Siang ini, 10 finalis dalam lomba ini melakukan demo masak ikan di Halaman Istana Kepresidenan. Presiden Joko Widodo pun turut mencicipi masakan olahan ikan ini.
Baca juga: Tingkatkan Konsumsi Ikan, Jokowi 'Intip' Lomba Masak di Halaman Istana
Lantas, apa yang menyebabkan Jokowi mengadakan seyembara memasak ikan ini?
"Pertama, ikan itu mempunyai nilai gizi yang sangat tinggi. Nanti tanyakan ke Menteri Kesehatan. Nilai gizi yang sangat tinggi. Ini perlu untuk keluarga, perlu untuk anak," kata Jokowi di Halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Besarnya potensi ikan di Indonesia juga diharapkan dapat dimanfaatkan dengan adanya kegiatan ini. Melalui lomba ini, pemerintah juga mencoba untuk memperkenalkan cara pengolahan ikan sehingga konsumsi ikan dapat meningkat.
Baca juga: Cicipi Ikan di Halaman Istana, Menteri Susi: Kalau Tidak Makan Ikan, Ditenggelamkan!
"Potensi ikan kita ini melimpah banyak. Sehingga perlu sekali dilompatkan agar konsumsi ikan itu naik secara signifikan. Ini yang kita inginkan. Jadi saya harapkan nantinya dengan konsumsi ikan yang semakin banyak karena memang kita ada ya. Larinya ke gizi masyarakat juga semakin baik," ujar mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Lomba makan ikan ini juga diharapkan dapat membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap ikan. Dengan begitu, besarnya potensi ikan yang dimiliki oleh Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Indonesia.
"Ya ini kita ingin segera membangkitkan kembali menyadarkan kita kembali, mengingatkan kita kembali, bahwa yang namanya ikan ini potensinya besar sekali di negara kita. Besar sekali," ujarnya.
Seperti diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memang tengah gencar memberantas praktik pencurian ikan. Hal ini pun berdampak pada peningkatan jumlah hasil tangkap ikan di Indonesia. Potensi inilah yang ingin dimanfaatkan oleh pemerintah pada sektor kesehatan dan perekonomian.
"Apalagi setelah illegal fishing dikejar-kejar sama Bu Susi. Produksi ikan banyak, untuk apa, yang pertama ya kita konsumsi sendiri sebanyak-banyaknya," tukasnya.
(Fakhri Rezy)