JAKARTA - Pemerintah mewajibkan semua pengguna jalan tol untuk melakukan transaksi secara nontunai menggunakan uang elektronik di semua gerbang tol di Indonesia. Banyak pihak yang ikut mendukung program ini, di antaranya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang sudah menyatakan kesiapannya.
Baca juga: Transaksi Nontunai di Jalan Tol Ditargetkan 100%, GTO Jasa Marga Sudah Capai 47%
Kepala BPJT Herry TZ mengatakan pihaknya sangat siap mendukung program ini untuk dapat terealisasi 100% hingga Oktober 2017. Dengan mendukung program ini juga tidak akan mengurangi ataupun mem-PHK karyawan. Sehingga nantinya karyawan yang ada akan dilatih lagi untuk bisa mengerjakan bagian lainnya.
"Itu kan dari awal enggak ada PHK. Bisnis industri jalan tol ada ruang lain diperhatikan. Di bisnis proses masih banyak yang membutuhkan tentu dengan pelatihan," ungkapnya di Gedung BI, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Menurutnya, karyawan masih akan tetap dibutuhkan terutama untuk mengatur kendaraan angkutan berat seperti truk dan lainnya. Selain itu, karyawan juga akan bekerja untuk merawat jalan tol dan juga keperluan di kantor.