JAKARTA - Pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 sebesar 5,4%. Angka ini lebih tinggi dari target pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,2%.
"Tentu saja memang kita melihat sebagaimana kita sampaikan proses pemulihan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut. Dugaan kami tahun ini 5%-5,4% tahun depan 5,1%-5,5%, dengan demikian asumsi makro masih sejalan," ungkap Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Untuk mendorong laju ekonomi tahun depan, sumber pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor juga akan ditingkatkan. Menurutnya, dengan RAPBN yang ada tampak sekali stimulus fiskal akan terus berlanjut khususnya dalam belanja modal yang selama ini telah meningkatkan infrastruktur.
Baca Juga:
"Belanja modal di infrastruktur berdampak ke pertumbuhan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung capital expenditure itu akan meningkatkan investasi. Itu kelihatan bagaimana sejak belanja modal ditingkatkan investasi bangunan terus naik. Bahkan investasi bangunan dari stimulus fiskal telah mendorong bangunan maupun non-bangunan swasta," jelasnya.