Anggaran Membengkak Rp2,5 Triliun, MRT Perkuat Konstruksi Jadi Lebih Tebal dan Berkualitas

Antara, Jurnalis
Kamis 24 Agustus 2017 18:07 WIB
Ilustrasi: Okezone
Share :

JAKARTA – Pengerjaan proyek pembangunan MRT Tahap I rute Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia terbentur sejumlah kendala, di antaranya adalah biaya yang membangkak dan pembebasan lahan. Tambahan biaya yang diperlukan, yaitu Rp2,5 triliun karena adanya perubahan-perubahan regulasi tentang standar bangunan tahan gempa.

"Jadi, waktu 2012 dilakukan tender menggunakan standar gempa 2002, kita tahu 2004 terjadi tsunami dan ternyata di 2013 ada standar gempa baru yang diberlakukan. Itu berdampak karena komponen yang harus dibangun menjadi lebih besar," kata Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono di Jakarta.

Baca juga: Dibangun sejak 2013, Bagaimana Perkembangan Konstruksi Proyek MRT?

Dia menambahkan standar regulasi baru harus lebih berkualitas, lebih tebal dan terdapat baja jenis tertentu yang tidak boleh berbeda, sehingga kebutuhannya lebih banyak.

Baca juga: Canggih! Proyek MRT Jakarta Gunakan Sistem Persinyalan CBTC, Termutakhir di Dunia

"Misalkan sepanjang 10 kilometer lintasan 'elevated' (melayang) via deck ada 600 tiang, bayangkan saja 600 pilar perubahannya," katanya.

Agung menyebutkan dana yang sudah dibayarkan sekitar Rp5 triliun dan Rp12 triliun sudah terkontrak, belum lagi ada tambahan dana kontigensi Rp2,5 triliun, jadi total Rp16,5 triliun.

Baca juga: Usai Hari Kemerdekaan, Pembahasan MRT East-West Corridor Dilanjutkan!

"Penambahan biaya harus dilakukan karena pembebasan lahan. Padahal, kontraktor siap kerja, waktu kerja menjadi jadi panjang dengan kebutuhan lebih banyak," katanya.

Dia juga mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan untuk pengoperasian, yaitu operasi, regulasi yang diperlukan termasuk kawasan "transit oriented development".

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya