JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus mencari cara untuk menggenjot produksi kilang minyak Kasim di Sorong yang terus berkurang. Pasalnya saat ini kilang minyak itu sudah tak mampu memproduksi banyak atau hanya mampu menghasilkan minyak mentah (crude oil).
Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) Toharso mengatakan, kilang Kasim tersebut awalnya di desain untuk menghasilkan 10.000 barel per hari tapi saat ini hanya mampu menghasilkan 6.000 barel per hari.
"Jadi kilang ini tidak bisa produksi dengan full kapasitas. Dipaksakan pun tidak bisa karena sumber minyaknya hanya segitu. Kalau diteruskan diproduksi hanya 6 ribu barel per hari dari kapasitas 10 ribu, berarti 60%," ungkapnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (28/8/2017) malam.
Baca juga: Bakal Sambangi Iran, Menko Luhut Bawa Pesan soal Minyak hingga Listrik
Menurutnya, dengan kapasitas yang dihasilkan tidak 100% maka Pertamina harus mencari cara agar Kilang tersebut tetap dalam menghasilkan minyak secara full. Karena walaupun secara bisnis hal ini merugi tapi Pertamina tak ingin menutup kilang tersebut.
"Secara bisnis kilang (Sorong) itu rugi. Tapi kita tidak boleh menutupnya. Kilang itu harus tetap produksi, bahkan harus memproduksi 10 ribu barel per hari," jelasnya.
Baca juga: Luhut: Investasi Blok Masela Dirancang Saat Harga Minyak Murah