JAKARTA - Hingga semester I-2017, ada 24 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami kerugian. Salah satu BUMN yang merugi adalah Perum Damri.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perum Damri Sarmadi Usman mengakui pada semester I-2017, pihaknya termasuk ke dalam perusahaan BUMN yang merugi. Padahal kerugiannya tergolong kecil yaitu hanya Rp150 juta.
"Ruginya kecil cuma Rp150 juta, tapi walaupun rugi kecil tetap rugi," ujarnya saat ditemui di Kantor Pusat Perum Damri, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Baca juga: Angkutan Perkotaan Dapat Subsidi Rp16,4 Miliar
Menurut Darmadi Usman, kerugian tersebut hanya berasal dari segmen tertentu saja. Adapun segmen yang dimaksud adalah segmen angkutan perkotaan yang paling banyak merugi.
"Memang sebetulnya Damri tidak rugi. Tapi yang merugi memang ada segmen tertentu yaitu segmen perkotaan," jelasnya.
Menurut Darmadi, segmen angkutan perkotaan merugikan karena tidak adanya subsidi untuk operasional yang diberikan oleh pemerintah pusat. Padahal tarif operasional DAMRI angkutan perkotaan lebih tinggi dibandingkan tarif tiket yang diberikan kepada penumpang.