Buat Aturan Baru Taksi Online, Kemenhub Jangan Sampai Pilih Kasih!

Giri Hartomo, Jurnalis
Selasa 05 September 2017 21:33 WIB
Ilustrasi Taksi Online. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyusun aturan baru Taksi online. Pasalnya, Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) nomor 26 tahun 2017 dicabut oleh Mahkamah Agung (MA).

Sekjen DPP Organda, Ateng Aryono mengatakan pemerintah perlu segera membentuk peraturan pengganti untuk bisa menjadi pedoman angkutan transportasi online. Oleh karenanya dirinya meminta agar tarif dan kuota taksi online tetap diatur agar dapat menjaga persaingan usaha.

Tak hanya itu, dirinya juga meminta agar tak ada pilih kasih dalam pembuatan aturan tersebut. Sehingga dirinya meminta agar taksi online diminta menggunakan plat berwarna kuning.

"Agar para taksi online bisa tertata dan teratur. Dan menjaga persaingan usaha. Sehingga kami usulkan segera bentuk pengganti Permen ini agar menjadi pedoman," ujarnya saat ditemui di Hotel Alila, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Baca Juga: Aturan Taksi Online Sudah Sesuai dengan Teori Transportasi, Kok Dicabut MA?

Di tempat yang sama Asosiasi Drive Online (ADO), Christian Wagey, meminta agar pemerintah untuk mengatur tarif batas atas dan bawah. Hal tersebut guna menciptakan persaingan yang sehat baik antar sesama driver taksi online maupun dengan konvensional.

"Masukan dari kami itu saat masih Permenhub Nomor 32 itu tarif dan kuota harus diatur. Makanya saat dicabut kami ngotot sekali untuk diatur. Karena dua hal ini yang mengatur kesinambungan driver online," tuturnya.

Baca Juga: Catat! Aturan Baru Transportasi Online Harus Berimbang

Sementara itu, Ketua Umum Koperasi PPRI, Ponco, berharap agar pemerintah dapat memberikan jawaban yang terbaik khususnya kepada taksi online. Sehingga dirinya meminta agar pemerintah dapat mensinergikan pihak aplikasi dengan koperasi, agar seluruh merasakan untung.

"Agar tiga-tiganya ada rujukan, si pemakai untung, driver untung, aplikator untung. Berharap semua ke depan, aplikasi driver penumpang mendapat jawaban yang baik. Semua ini adalah keadaan harus dibenahi kalau semua aplikasi mewadahi driver dan pengusaha agar dapat keuntungan masing-masing," jelasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya