"Ini aman terhadap racun, suhunya kan hanya 150. Dia baru terdegradasi kalau suhunya 280 derajat, itu baru keluarkan racun. Ini masih di bawah, itu sesuai dengan penelitian kami," jelasnya.
Baca Juga: Soal Limbah Plastik Jadi Aspal, Menko Luhut Minta Libatkan Pemulung
Sementara itu ditempat yang sama, Kepala Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Deded P Syamsudin mengatakan aspal campur plastik juga mampu menahan gempuran air yang selama ini membuat jalan rentan rusak. Hak tersebut setelah dilakukan uji Laboratoium Badan Penilitian dan Pengembangan (Balitbang) PUPR.
"Ketahanan terhadap air, stabilitas keawetannya lebih tinggi. Hanya memang karena tambah harga plastik, jadi lebih mahal sekitar 2% dari aspal biasa tapi kualitasnya lebih tinggi," kata Deded
Sebagai informasi, dengan asumsi tebal lapisan jalan 4 cm, dan lebar jalan antara 7-14 m, maka untuk 1 km jalan dapat menyerap 2,5-5 ton limbah plastik. Biaya tambahan yang diperlukan berkisar 1-2% lebih banyak dari lapisan aspal konvensional.
(Martin Bagya Kertiyasa)