JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memproyeksikan holding BUMN perbankan dapat direalisasikan pada 2018. Diharapkan, dengan penyatuan usaha ini maka perbankan milik negara akan meningkatkan aset mereka.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Achmad Baiquni mengatakan, dengan adanya penggabungan antara BRI, BNI, Mandiri dan BTN, diperkirakan aset keseluruhannya bisa bersaing dengan bank-bank yang ada di ASEAN.
"Kan kita tujuan holding kita ingin jadi pemain di regional dan pada saat itu kita posisi berapa tentu kita ingin bertengger di angka paling tidak 10 besar ASEAN," kata dia ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (20/9/2017).
Baca Juga: Holding BUMN Diharapkan Hapus Persaingan Usaha Sejenis
Menurutnya, untuk memuluskan holding BUMN perbankan ini, dia terus berkoordinasi di bawah Kementerian BUMN. "Apa yang sudah disampaikan oleh ibu (Menteri BUMN) itu sebenarnya juga yang kita lakukan," lanjutnya.
"Yang pasti tujuan daripada holding adalah cost efisiensi. Cost efisiensi dalam bentuk apa, contohnya dengan ATM bersama kemudian merambah kepada EDC. Itu semua adalah penghematan yang bisa dilakukan dengan adanya holding," sambung dia.
Baca Juga: Pembentukan Holding BUMN Sudah Tidak Ada Masalah
Meski demikian, holding tersebut tidak akan membatasi keleluasaan masing-masing bank yang tergabung di dalamnya. "Yang pasti ada aturan-aturan apa yang harus dilakukan holding apa yang harus tidak dilakukan oleh holding," terang Baiquni.
"Yang pasti holding tidak bisa melarang anggota holding untuk membatasi bisnis-bisnis tadi. Kita masih diberi keleluasaan bisnis dan holding tak bisa paksakan bahwa kultur yang ada di anggota holding harus berlaku itu enggak," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)